Alur Proses Pengolahan Bijih Fluorit
Pendahuluan tentang Proses Pengolahan Bijih Fluorit
Fluorit, juga dikenal sebagai fluorspar, adalah mineral yang terdiri dari kalsium fluorida (CaF₂). Ini merupakan mineral industri yang penting dengan berbagai aplikasi dalam bidang metalurgi, keramik, industri kimia, dan optik. Proses pengolahan bijih fluorit melibatkan beberapa tahap untuk mencapai kejernihan dan ukuran partikel yang diinginkan sesuai dengan kegunaan akhirnya. Artikel ini memberikan gambaran rinci mengenai alur pengolahan standar untuk bijih fluorit, dengan menekankan pada peralatan utama dan aspek teknologi yang perlu dipertimbangkan.
1. Tahap Penghancuran
Langkah pertama dalam pengolahan bijih fluorit adalah menghancurkan bijih mentah hingga mencapai ukuran yang dapat dikelola. Bijihi fluorit dari tambang (Run-of-Mine/ROM) sering kali memiliki ukuran yang sangat bervariasi, terkadang mengandung gumpalan besar dengan diameter hingga beberapa ratus milimeter. Penghancuran tahap pertama biasanya dilakukan menggunakan crusher rahang (jaw crusher) untuk mengurangi ukuran bijih menjadi sekitar 150–200 mm. Penghancuran tahap kedua, yang umumnya menggunakan crusher konus (cone crusher) atau crusher impak (impact crusher), selanjutnya memperkecil ukuran partikel menjadi di bawah 50 mm. Tahap ini sangat penting untuk memisahkan mineral fluorit dari gangguan (gangue) dan mempersiapkan bijih untuk proses penggilingan selanjutnya.

2. Tahap Penggilingan dan Klasifikasi
Setelah dihancurkan, bijih tersebut digiling lebih lanjut untuk memperoleh kadar bahan yang lebih tinggi dan mengurangi ukuran partikel hingga bentuk serbuk halus yang sesuai untuk proses pemurnian (beneficiation). Pemilihan peralatan penggiling sangat penting untuk mencapai efisiensi energi dan ukuran serbuk yang diinginkan. Ball mill (bola baja) umumnya digunakan untuk tujuan ini, sebagai solusi yang andal dan kokoh dalam menggiling bijih fluorit hingga bentuk serbuk yang halus. Material yang telah digiling kemudian dipisahkan menggunakan cyclone atau alat pengklasifikator udara, agar produk halus dapat terpisah dari partikel kasar yang perlu digiling kembali.
Untuk operasi yang memerlukan serbuk fluorit dengan tingkat kehalusan yang sangat tinggi atau ultra-halus, diperlukan mill penggilingan khusus. Perusahaan kami menyediakan mill tersebut.Giling Ultrafin Seri SCMIni adalah pilihan yang sangat baik untuk aplikasi ini. Dengan rentang ketelitian hasil pengolahan antara 325–2500 mesh (D97 ≤5μm) dan kapasitas produksi antara 0,5–25 ton per jam (tergantung pada modelnya), mesin ini memberikan kinerja yang unggul dalam produksi bubuk fluorida berkualitas tinggi. Sistem klasifikasi berkinerja tinggi miliknya memastikan distribusi ukuran partikel yang sempit tanpa kontaminasi partikel kasar, sementara desain hemat energinya mengurangi konsumsi daya sebesar 30% dibandingkan dengan mill jet tradisional. Konstruksi mesin yang tahan lama, yang dilengkapi dengan rol dan cincin penggiling dari bahan khusus, menjamin umur pakai yang panjang serta operasi yang stabil, terutama dalam lingkungan pengolahan fluorida yang penuh tantangan.

3. Tahap Benefisiasi (Flotasi)
Mineral fluorida sering mengandung berbagai kotoran seperti silika, kalsit, barit, dan mineral sulfida. Flotasi dengan busa adalah metode yang paling umum digunakan untuk memproses mineral fluorida hingga mencapai tingkat kemurnian yang diinginkan, biasanya di atas 97% CaF₂ untuk fluorida kualitas asam. Proses ini melibatkan perlakuan bijih yang telah dihaluskan dengan bahan kimia tertentu (kolektor, modifikator, dan bahan pembentuk busa) dalam serangkaian sel flotation. Mineral fluorida menjadi hidrofobik dan menempel pada gelembung udara, kemudian mengapung ke permukaan untuk membentuk konsentrat berbentuk busa, sementara mineral sekunder yang bersifat hidrofilik tetap tertinggal dalam pulp dan dibuang sebagai tailing. Biasanya diperlukan beberapa tahap pembersihan untuk mendapatkan konsentrat berkualitas tinggi.
4. Tahap Pemrosesan Air (Dewatering) dan Pengeringan (Drying)
Konsentrat fluorida hasil dari proses flotasi berupa suspensi dengan kandungan air yang tinggi. Pengeringan sangat penting untuk mengurangi biaya transportasi dan mempersiapkan konsentrat tersebut untuk proses lebih lanjut atau penjualan. Ini biasanya dilakukan dengan cara pengentalan, diikuti oleh penyaringan menggunakan filter drum, filter disk, atau filter press. Kue saringan yang dihasilkan masih mungkin mengandung 8-12% air. Untuk aplikasi yang memerlukan kandungan air yang sangat rendah, seperti produksi fluorida hidrogen anhidrat (AHF), pengeringan termal diperlukan. Pengering berputar atau pengering berlapis fluidisasi sering digunakan untuk mengurangi kandungan air hingga di bawah 0,5%.
5. Penggilingan Ultra-Fine untuk Aplikasi Khusus (Opsional)
Beberapa aplikasi bernilai tinggi, seperti produksi fluorit optik atau produk keramik dan kimia tertentu, memerlukan serbuk fluorit dengan ukuran partikel yang sangat halus dan dikontrol dengan ketat. Hal ini memerlukan langkah pengolahan tambahan menggunakan teknologi penggilingan ultra-halus yang canggih. Untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kualitas tinggi tersebut, kami sangat merekomendasikan produk kami.LUM Ultra-Fine Vertical MillMesin ini dirancang khusus untuk mengolah bahan seperti fluorida, menghasilkan serbuk dengan ukuran mesh antara 325 hingga 2500 dengan tingkat keseragaman yang sangat baik. Sistem klasifikasi berbasis berbagai rotor memastikan tidak adanya partikel kasar dalam produk, sementara sistem kontrol PLC yang canggih menjaga operasi mesin tetap stabil dan kualitas produk tetap konsisten. Dengan mode operasi bertekanan negatif yang sepenuhnya tersegel, mesin ini mencegah kebocoran debu, sehingga menjadi solusi yang ramah lingkungan untuk produksi serbuk fluorida berkualitas tinggi dan berukuran sangat halus.

6. Manajemen Tailing
Pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap limbah (taillings) yang dihasilkan dari proses flotasi merupakan aspek penting dalam pengolahan bijih fluorit modern. Bendungan atau waduk khusus sering digunakan untuk menyimpan material limbah berbutir halus tersebut. Namun, praktik terbaik saat ini menekankan pada penggunaan kembali air dari alat pengental limbah (taillings thickener) guna mengurangi konsumsi air tawar dan meminimalkan dampak lingkungan. Beberapa operasi juga mengeksplorasi potensi untuk mendaur ulang limbah tersebut guna mendapatkan nilai tambahan atau menggunakannya sebagai bahan bangunan, yang berkontribusi pada penerapan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berbasis sistem siklus (circular economy).
Kesimpulan
Pemrosesan bijih fluorit merupakan proses yang terdiri dari beberapa tahap, yang memerlukan pemilihan dan integrasi yang cermat terhadap berbagai unit proses serta peralatan yang digunakan. Dari tahap penghancuran awal hingga penggilingan ultrahalus, setiap tahap memainkan peran penting dalam menentukan kualitas produk akhir, efisiensi pengekstrakan, serta kelayakan ekonomi secara keseluruhan dari operasi tersebut. Penggunaan teknologi canggih yang hemat energi dan ramah lingkungan, seperti SCM Ultrafine Mill dan LUM Vertical Mill, dapat secara signifikan meningkatkan kinerja dan keberlanjutan pabrik pemrosesan fluorit, sehingga mampu memenuhi persyaratan ketat yang dibutuhkan oleh aplikasi industri modern.



